Rabu, 24 Februari 2010

"Membuka Diri Untuk Revolusi Teknologi; Tugas 2 "


Perkembangan teknologi tak akan pernah berhenti sampai disini. Semakin hari, teknologi akan terus berkembang menjadi lebih baik dan lebih maju dari sekarang. Semua hal nantinya akan dilaksanakan dengan teknologi komputer, demikianlah yang akan kita alami jika telah memasuki era revolusi komputerisasi yang ketiga yaitu Ubiquitous Computing. Yang akan juga mempengaruhi sistem pendidikan dimana tidak ada batas ruang dan waktu, yaitu E-learning. Untuk megetahui bagaimana ubiquitous computing akan mewujudkan sistem pendidikan yang berbasis dunia cyber, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu ubiquitous computing dan apa itu e-learnig.

Apa itu Ubiquitous Computing

Ubiquitous computing yang disingkat sebagai ubicomp pertama kali dimunculkan oleh Mark Weiser, seorang peneliti senior pada Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1988 pada sebuah forum diskusi di lingkungan internal pusat riset tersebut. Weiser mendefiniskan istilah ubicomp sebagai:
Ubiquitous computing is the method of enhancing computer use by making many computers available throughout the physical environment, but making them effectively invisible to the user”

Ubicomp diartikan sebagai metode yang bertujuan menyediakan serangkaian komputer bagi lingkungan fisik pemakainya dengan tingkat efektifitas yang tinggi namun dengan tingkat visibilitas serendah mungkin. Weiser menjelaskan bahwa terminologi komputer dalam dunia ubicomp tidak terbatas pada sebuah PC, sebuah notebook, ataupun sebuah PDA tetapi berwujud sebagai macam-macam alat yang memiliki sifat demikian natural, sehingga seseorang yang tengah menggunakan ubicomp devices tidak akan merasakan bahwa mereka tengah mengakses sebuah komputer.

Saat ini kita berada pada era kedua dari revolusi komputerisasi.yaitu, era komputer ptibadi (PC). Tetapi pada dasarnya saat ini kita telah berada pada era ubiquitous computing (ubicomp) yang merupakan generasi ketiga dari perkembangan teknologi komputerisasi. Era di mana komputer dapat ditemukan di mana saja, di telepon seluler, toaster, mesin cuci, mesin game, bahkan pada kartu pintar (smart card). Bila pada era pertama dari revolusi komputer ditandai dengan komputer mainframe yang berukuran raksasa dan digunakan bersama-sama oleh banyak orang (one computer many people), era kedua ditandai dengan eksistensi dan perkembangan dari personal computer (one computer one person), maka pada era ketiga ini seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dapat berinteraksi dengan banyak komputer (one person many computer), yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan daripada ke personal.

Ubiquitous computing (ubicomp) adalah pasca-desktop, dimana perangkat komputer yang lebih kecil, portable, cerdas, mobile dan murah akan menggantikan penggunaan dekstop. Perangkat dibuat senyaman mungkin sehingga kita menggunakannya tanpa memikirkan dan tanpa menyadari kalau kita sedanga menggunk. Tujuan utamanya adalah "activate the world", mengaktifkan segala yang ada di sekitar kita. Hal itu membutuhkan inovasi-inovasi baru di bidang operating system, user interface, networks, wireless(Wi-Fi) , displays dan masih banyak lagi. Kalau seandainya ditambahkan satu teknologi yaitu networking kepada semua peralatan yang ada di dunia ini, maka kita dapat mengkomunikasikan antar alat tersebut dan mengotomatisasi semuanya. Sehingga jadilah ubiquitous computing.

Ubiquitous computing (ubicomp) melibatkan keahlian dari teknologi berikut:
1. Embedded Computing
2. Mobile Computing
3. Wireless Technologies
4. Human Computer Interface
5. Sensor Networks
6. Web Technologiess
7. Secure Computing
8. Grid Computing

Apa itu E-Learning

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer atau internet. Dengan E-learning proses belajar mengajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu . E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :

• Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di mana saja, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.

• Pembelajaran dengan perangkat computer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diperoleh dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.

• Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri. Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

OPINI : Bagaimana seharusnya kita menangggapi hal ini ?

Perkembangan teknologi tak akan pernah berhenti sampai disini. Semakin hari, teknologi akan terus berkembang menjadi lebih baik dan lebih maju dari sekarang. Kita harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut bukan perkembangan tersebut yang harus menyesuaikan diri terhadap kita.

Sejauh ini Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal teknologi. Itu artinya kita belum bisa menyesuaikan diri dengan teknologi tersebut. Ketika pendidikan di luar negeri telah menggunakan konsep belajar e-learning dengan pesat, Indonesia masih berada dalam konsep belajar yang konvensional. Belajar di dalam kelas dengan bertatapan muka dengan siswanya. Konsep belajar seperti ini lah yang masih banyak diterapkan di dalam dunia pendidikan kita. Walaupun sudah ada sebagian sekolah yang telah menerapkan e-learning, tetapi penerapannya masih belum maksimal. Hal inilah yang seharusnya kita coba terapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia agar proses belajar lebih efektif dan lebih efisien dari pembelajaran konvensional.

Saat ini kita sedang dihadapkan pada kemajuan teknologi yang disebut dengan era ketiga dari revolusi komputerisasi. Dimana semua hal akan dilakukan dan akan berkaitan dengan perangkat komputer yang akan diciptakan menjadi lebih kecil, mudah dan murah. Dengan diterapkannya ubiquitous computing, maka akan semakin terlaksanalah konsep e-learning dengan baik. Ubiquitous computing menjanjikan berbagai kemudahan dalam melakukan berbagai hal termasuk dalam pengembangan proses pembelajaran di Indonesia.
Dengan di laksanakannya ubiquitous computing maka akan terwujudlah konsep e-learning, di mana proses belajar mengajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Dalam kata lain komputerlah yang akan menjadi sarana dan prasarana kita dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran menjadi dapat dilakukan hanya dengan internet yaitu dengan mempostingkan modul-modul soal, tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh. Jadi semua yang berhubunga dengan proses belajar bisa dilakukan hanya dengan bermodalkan computer. Pembelajaran pun semakin efektif, kita tidak akan dibatasi hanya dengan ilmu dari pengajar kita tetapi kita bisa memperluas pengetahuan kita dengan membuka internet.

Kenapa kita harus menerapkan e-learning…?
E-Learning dapat memberikan manfaat bagi organisasi dan individu yang terlibat.
1. memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna.,
2. dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang
3. adanya kerjasama dengan komunitas on-line, sehingga memudahkan proses transfer
informasi.
4. administrasi dan perguruan terpusat.
5. menghemat atau mengurangi biaya pendidikan
6. pembelajaran dengan dukungan teknologi internet membuat pusat perhatian dalam
pembelajaran tertuju pada peserta didik.

Jadi...
Ubiquitous computing akan memfasilitasi kita kapan saja dan di mana saja yang akan mengintegrasikan pembelajaran e-learning sehingga mengarah ke u-learning lingkungan. Dunia akan semakin mudah untuk dijangkau oleh siapa saja, tanpa ada batas ruang dan waktu. Apakah kita mampu menghadapi kemajuan ini ? Kita memilih untuk tenggelam dalam ketertinggalan atau maju dan menyesuaikan diri ? Semua ini tergantung diri kita, selama kita belum mampu menerima kemajuan teknologi ini dalam kehidupan kita, maka kita akan tetap tertinggal. Karena itu kita seharusnya membuka pikiran dan hati kita untuk dapat menerima kemajuan ini sehingga akan terciptalah manusia-manusia yang berpotensi dan cerdas.

Semangat..!!

Referensi :

Santrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Munir, M.IT. 2008, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Oleh : Katriin Elysabet Sihombing ( 09-054 )
Kamis, 25 Februari 2010

Jumat, 19 Februari 2010



Dalam Sebuah Pikiran

Desember 21, 2008 oleh wowo

dalam pikiranHal-hal kecil? Adakah hal-hal kecil itu? Sekuntum bunga Edelweis yang tumbuh di lereng gunung mungkin hal kecil yang remeh bagi penduduk sekitar. Namun tidak bagi pendaki yang memetik dan memajangnya di meja sebagai cendera mata kebesaran petualangannya yang gagah berani.

Dan hal-hal besar? Adakah hal-hal besar itu? Persoalan patah hati bagi seorang gadis mungkin hal terberat yang membuatnya hilang kesadaran. Namun tidak bagi pasangan yang telah menempuh perjalanan hidup yang panjang berliku. Jadi, seberapa besarkah hal kecil? Dan, seberapa kecilkah hal besar? Dimanakan letak alat ukur nilai besar dan kecil?

Semua itu berada dalam alam pikiran anda. Besar, kecil, penting, atau sepelenya suatu hal sebanding dengan seberapa besar dan kecilnya “ke-aku-an” anda memandang. Apa yang ada dihadapan ini melintas apa adanya. Bila anda melihatnya secara apa adanya, maka tidak perlu ada kecemasan, ketakutan, atau bahkan keinginan untuk sebuah kehormatan, apapun itu.

Selasa, 09 Februari 2010

Education OR Entertainment...Which One Your Priority...??; Tugas I



Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu pengetahuan berkembang karena teknologi, terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga mengalami perkembangan. Teknologi Informasi yang semakin maju telah menghapus batas Negara serta budaya. Salah satunya adalah Internet. Dengan adanya internet, dunia yang luas ini bisa dengan mudah kita jelajahi, hanya dengan duduk santai dan tenang.

Perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesat telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia.Banyak teknologi yang diciptakan untuk mempermudah kita dalam melakukan segala hal. Hal inilah yang membuat teknologi bukan lagi sebagai sarana dan prasarana pendukung dalam kehidupan, tetapi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.


Internet Untuk kesenangan

Internet dibuat bukan hanya untuk ilmu pengetahuan tapi juga untuk hiburan. Misalnya situs-situs seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya diciptakan untuk hiburan penggunanya. Ketika situs-situs web jaringan sosial seperti ini keluar dan sampai di Indonesia, situs web ini lansung dengan cepat menarik minat masyarakat. Saat ini FB memang telah menjadi suatu trend yang sangat fenomenal. Semua orang ingin membuat facebooknya sendiri. Mulai dari anak ABG, mahasiswa, karyawan, Direktur, Owner perusahaan, anggota partai, bapak-bapak Legislatif, Ulama, artis bahkan tukang becakpun tidak mau kalah. Semua berbondong-bondong mendaftarkan diri pada satu web yang mungkin menjadi web terbanyak dibuka secara serentak disemua komputer di Indonesia saat ini maupun didunia yaitu www.facebook.com. Semua berlomba-lomba untuk menjalin pertemanan dengan sebanyak mungkin orang.

Saya sendiri mengalami hal tersebut, pertama sekali saya mengetahui Fb dari teman-teman saya, saya tertarik mereka begitu antusias membicarakan tentang FB. Setelah saya mendengar dari teman saya apa itu FB, saya langsung membuat akun saya. Saya minta teman saya membantu saya membuatnya, karena saya sendiri belum tahu. Awalnya FB bagi saya hanya sekedar main-main, agar teman say tidak bilang saya ketinggalan zaman. Tetapi semakin lama saya semakin terpengaruh oleh FB, sedikit-sedikit FB, tiada hari tanpa FB. Ada banyak hal-hal menarik yang membuat saya sangat betah dengan FB. Mungkin itulah yang dirasakan oleh orang lain ketika berhadapan dengan FB.


Mengapa Situs Web seperti FB Cepat Booming, sedangkan Situs Web Pendidikan tidak ...???

Yang menjadi pertanyaan mengapa situs web jaringan pertemanan seperti facebook sangat diminati oleh masyarakat, tetapi kenapa situs web seperti wikipedia, e-dukasi net, dan situs web lain yang berisi informasi pendidikan atau ilmu pengetahuan yang sudah lama ada tetapi sangat sedikit diminati oleh masyarakat?. Mengapa facebook menjadi satu hal yang menarik bagi setiap orang terutama di Indonesia? Pertama, ini terjadi karena ada keinginan dalam diri setiap pribadi untuk membandingkan apa yang dipunyai saat ini dengan orang lain. Perbandingan yang ingin dilihat antara lain adalah apa yang sudah dipunyai teman? Kemampuan apa yang saat ini bisa dilakukan oleh orang lain? Dan pembanding-pembanding lainnya. Selain itu adanya keinginan untuk memamerkan diri. Ingin memperlihatkan siapa saya. Dalam istilah lain facebook adalah tempat untuk bernarsis ria. Hal ini juga terjadi karena budaya masyarakat Indonesia yang hanya mempunyai minat yang sedikit terhadap informasi pendidikan serta budaya yang selalu ingin senang. Hal inilah yang harus kita ubah, agar masyarakat Indonesia mengalami kemajuan.

Apakah keadaan ini baik..???

Situs web pertemanan ini memang suatu hal yang positif, banyak manfaat yang kita peroleh dari situs pertemanan semacam ini. Kita semakin mudah berkomunikasi dan bersosialisasi dengan berbagai orang di seluruh dunia, tanpa ada batas, cepat dan dengan biaya yang murah. Tetapi kita tidak boleh lupa akan manfaat terbesar yang kita peroleh dari perkembangan internet ini. Ilmu pengetahuan dan informasi yang luar biasa banyak disediakan untuk kita. Dengan hanya bermodalkan satu komputer kita bisa menguasai dunia.

Faktanya...

Sangat sedikit orang yang ketika bersentuhan dengan dunia internet, lansung membuka situs web yang berisi unsur pendidikan. Banyak orang yang tidak tahu bahwa banyak situs web yang berisi informasi pendidikan yang bermanfaat dan memperluas wawasan kita seperti ebook, gigapedia, jurnal, proquest, ebsco,edukasi.net, dan masih banyak lagi. Seperti situs web 4shared.com, yang orang tahu tentang situs ini adalah tempat untuk download lagu-lagu, tapi tenyata ada banyak buku-buku yang bisa kita download dengan mudah. Hal-hal seperti ini lah yang sering kali dilewatkan oleh masyarakat. Orang berpikiran bahwa internet hanya untuk kesenangan atau hiburan semata, mereka tidak melihat fungsi internet yang jauh lebih besar dan lebih bermanfat daripada sekedar mencari kesenangan.

Pengalaman saya...
Jujur saja, saya sendiri mengakuinya, saya membuka situs web seperti wikipedia, google, dan situs-situs lain yang berisi unsur pendidikan seperti itu hanya ketika saya mendapat tugas dari guru atau dari dosen, karena tugas tersebut tidak ada di buku atau hanya sekedar untuk mencari informasi pendukung untuk tugas saya. Saya hanya memiliki rasa ketertarikan yang kecil terhadap situs web yang berisi informasi pendidikan. Bahkan sangat kecil. Saya kadang ke warnet atau internetan berjam-jam lamanya hanya untuk FB-an saja, uang habis dan saya tidak mendapat apa-apa selain hiburan. Padahal dengan waktu berjam-jam tersebut saya seharusnya sudah bisa menjangkau dunia dan mendapat banyak pengetahuan yang berharga.

Yang saya tahu dari internet adalah hal-hal untuk kesenangan saja. Saya tidak tahu ada banyak hal-hal bermutu untuk diketahui. Seperti saat ini, ketika kami diwajibkan untuk membuat blog sendiri. Pertama kali saya tahu bahwa kami harus punya blog, dalam pikiran saya langsung mengeluh, bagaimana cara membuatnya, untuk apa, dll. Tetapi karena kewajiban saya harus membuatnya. ternyata setelah mempunyai blog, saya berpikir, asyik juga punya blog, banyak hal-hal yang bisa kita tuangkan didalamnya. Jadi saya pada akhirnya senang juga bisa punya blog, walaupun blog bisa tahu banyak tapi saya akan mempelajarinya.


..Tambahan..
Jadi apakah FB itu baik...???


Sudah sewajarnya, setiap teknologi baru, apapun bentuknya, pasti mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu juga dengan facebook, punya dampak positif dan negatif juga. Berikut ini beberapa dampak positif dan negatif dari penggunaan facebook :

Dampak Positif :
• Dapat berinteraksi dengan teman secara mudah
• Mempererat silatuhrami dengan teman
• Media promosi, facebook bisa digunakan sebagai media promosi, entah itu mempromosikan produk, jasa, instansi, atau hal lain. Bahkan, pada saat pemilu legislatif kemarin, sebagian caleg juga menggunakan facebook untuk media kampanyenya.
• Sarana diskusi, di facebook kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas / grup.
• Tempat curhat, dll

Dampak Negatif :
• Lebih banyak waktu kita yang terbuang sia - sia untuk hal yang kurang bermanfaat.Apa lagi kalau sudah kena sindrom facebookholic alias kecanduan.
• Boros duit
• Malas belajar, mengerjakan tugas atau pekerjaan yang seharusnya kita kerjakan
akibatnya secara tidak langsung, kita mengalami apa yang namanya pembodohan
• Menjadikan pengguna malas bekerja, sehingga pekerjaan yang harus di kerjakan tidak di kerjakan.banyak sekali perusahaan- perusahaan yang menutup akses jaringan facebook
• Memicu terjadinya pergaulan bebas tanpa batas.
Ya, namanya juga dunia maya, dunia tanpa batas, seseorang bisa menjelma menjadi siapa saja dan berbuat apa saja, baik atau buruk

Jadi bagaimana..??

Setiap teknologi internet pasti diciptakan sebaik-baiknya untuk kenyamanan pengguna, oleh sebab itu kita harus mampu sebaik mungkin mengontrol dan membatasi diri kita terhadap dampak-dampak negatif dari teknologi tersebut. Waspada ketika kita berhadapan dengan suatu teknologi, ambil sebanyak-banyaknya hal positif dan yang bermanfaat bagi kita dan hindari dengan sebaik-baiknya setiap hal negatifnya.


Semoga Bermanfaat...!!!



Referensi

§ Santrock, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Kencana. 2008

§ Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,

Bandung : Alfabeta. 2008

Ditulis oleh Katriin Elysabet ( Rabu, 10 Februari 2010 ; 11:21 )

Tugas Diskusi Kelompok Psikologi Pendidikan

Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok Anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3sks ta. 2009/2010 harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, di Medan khususnya.


Bagi kami kewajiban membuat blog dalam mata kuliah pendidikan ini sangat menarik dan memberikan kita pengetahuan yang baru sehingga kita tidak ketinggalan tentang kemajuan teknologi yang terus berkembang sangat cepat dan pesat. Secara tidak langsung kita diajar dan dididik untuk dapat mengaplikasikan apa yang ada dalam diri kita, bakat-bakat yang ada dalam diri kita. Misalnya jika kita punya bakat dalam membuat puisi atau tulisan-tulisan, mendesain, atau yang lain-lain, kita dapat mempostingkannya di blog kita masing-masing, sehingga semua orang bisa membaca dan memberikan komentar di blog kita. Dengan begitu kita dapat menilai sejauh mana kemampuan kita dipandang oleh orang lain. Kita juga diajarkan untuk berbagi informasi dan bersosialisasi secara tidak langsung dengan berbagai masyarakat di dunia. Dengan adanya e-mail dan blog kita juga dapat membuat proses pengajaran lebih efektif, tidak perlu harus bertatap muka secara lansung antara dosen dan mahasiswa. Selain itu kita juga dapat mengefektifan waktu karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja sesuai dengan keinginan masing-masing. Nah, kita sudah tahu betapa banyaknya manfaat dari e-mail dan blog ini, tetapi sampai saat ini penggunaan nya belum diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya di kota Medan ini. Oleh sebab itu sebaiknya penggunaanya dalam dunia pendidikan agar lebih dikembangkan dan ditingkatkan demi tercapainya kemajuan pendidikan di Indonesia.

Terima kasih...!!!!

Nama-nama Kelompok :

Katriin Elisabeth (09-054)
Susi Bancin (09-086)
Lia Susanti (09-088)
Rani Dian Sari (09-096)
Christiana Saragih (09-098)

Rabu, 03 Februari 2010

Blog...Blog...Blog...


ada blog jg........


senenggg....

hahahag...